TaniHoki.com:
Vertical Farming atau pertanian vertikal diproyeksi bakal terus berkembang dan
menjadi penyelamat persediaan makanan dunia di masa depan.
Mengutip Latimes.com, pada tahun 2050
diperkirakan hampir 80 persen populasi dunia akan tinggal di daerah perkotaan
dan jumlah penduduk dunia akan meningkat 3 miliar orang.
Tentunya, kenaikan jumlah populasi ini akan meningkatkan kebutuhan akan pangan.
Kementerian Pertanian Amerika Serikat (USDA)
memperkirakan pada 2050 masyarakat dunia membutuhkan hampir 70 persen lebih
banyak makanan.
Masalahnya, jika hanya mengandalkan pertanian saat ini, maka akan terjadi
ketimpangan antara permintaan dan produksinya. Nah, di sinilah pertanian
vertikal berperan.
Pertanian vertikal sangat berbeda dengan
pertanian yang dikenal selama ini. Pertanian vertikal berada di dalam ruangan
tertutup dan tersusun rapi secara bertingkat ke atas.
Setiap tingkatannya memiliki sinar cahaya dari
lampu yang berfungsi seperti matahari.
Cahaya tersebut diatur secara otomatis untuk menentukan intensitas yang dibutuhkan oleh tanaman tersebut untuk bertumbuh.
Hal-hal lainnya pun diatur secara otomatis,
dari pemberian air untuk pengaturan nutrisi, hingga memonitor kesehatan
masing-masing tanaman.
Dengan demikian semua dapat dikontrol dan
tidak tergantung kepada alam sehingga produksi menjadi lebih pasti.
Seperti
ditulis Lucasgroup.com.au, keunggulan lainnya adalah pertanian vertikal membutuhkan air dalam
jumlah sedikit, sekitar 5 persen dari air yang dibutuhkan pertanian biasa.
Pertanian vertikal juga tidak membutuhkan
pengendalian hama dengan menggunakan bahan kimia, tumbuhan tumbuh dua kali
lebih cepat, dan bisa ditanam sepanjang tahun tanpa memandang musim.
Bahkan,
bisa dibilang pertanian vertikal lebih produktif dibanding
pertanian biasanya.
Dalam area yang sama besar, pertanian vertikal
bisa menghasilkan 75 kali lebih banyak. Tak heran perusahaan yang fokus pada
pertanian vertikal terus bertumbuh dari tahun ke tahunnya.
Dikutip dari BBC.com, Direktur Pengembangan Bisnis di Agritecture
Consulting Jeffrey Landau memprediksi, nilai global pasar pertanian vertikal
akan naik menjadi sekitar USD6,4 miliar pada 2023. Meningkat
drastis dari 2013 yang berada di posisi USD403 juta.
Posting Komentar