Ilustrasi/Canva
Tanihoki.com - Pisang adalah salah satu buah paling populer di seluruh dunia.
Selain dikemas dengan energi dan nutrisi, buah tropis ini menjadi camilan yang nyaman setiap saat sepanjang hari.
Seringkali, Anda akan melihat pisang organik dan ditanam secara konvensional, atau non-organik, berdampingan di toko bahan makanan dan pasar. Mereka terlihat serupa, jadi Anda mungkin bertanya-tanya apakah berbeda – dan apakah pisang organik lebih baik.
Artikel ini membandingkan pisang organik dan pisang yang ditanam secara konvensional sehingga Anda dapat memutuskan jenis mana yang akan dipilih.
Kalori dan Nutrisi Pisang
Entah organik atau tidak, pisang rendah kalori, protein, dan lemak. Plus, mereka adalah sumber karbohidrat, serat, gula alami, dan banyak vitamin dan mineral yang baik.
Rata-rata, satu pisang 4,4 ons (126 gram) mengandung:
- Kalori: 112
- Protein: 1,4 gram
- Lemak: < 1 gram
- Karbohidrat: 28,8 gram
- Serat: 3,3 gram
- Gula: 15,4 gram
- Vitamin B6: 27% dari Nilai Harian (DV)
- Vitamin C: 12% dari DV
- Tembaga: 11% dari DV
- Kalium: 10% dari DV
- Magnesium: 8% dari DV
- Riboflavin: 7% dari DV
- Folat: 6% dari DV
Pisang lebih tinggi karbohidrat daripada beberapa buah lainnya, tetapi mereka memiliki indeks glikemik (GI) rendah sekitar 50, meskipun ini bervariasi tergantung pada kematangannya.
Tingkat GI berkisar dari 0–100 dan menunjukkan bagaimana makanan tertentu memengaruhi gula darah Anda. Semakin tinggi GI, semakin banyak makanan tersebut meningkatkan kadar gula darah Anda (6).
Karena pisang memiliki GI yang relatif rendah, dikemas dengan karbohidrat kompleks, dan mengandung banyak serat, pisang biasanya tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang besar pada orang yang tidak memiliki masalah metabolisme mendasar seperti diabetes.
Pisang Organik vs Konvensional
Pisang organik pada dasarnya identik dengan pisang konvensional — mereka hanya ditanam menggunakan metode produksi yang berbeda. Jadi, sebagian besar mengandung nutrisi yang sama.
Namun, penelitian terbatas menunjukkan bahwa jumlah nutrisi tertentu dapat bervariasi di antara kedua jenis tersebut. Misalnya, satu penelitian menemukan bahwa beberapa pisang organik mengandung seng lebih tinggi daripada pisang konvensional.
Selain itu, tidak banyak penelitian yang mengeksplorasi perbedaan nutrisi di antara keduanya. Dengan demikian, tidak dapat dengan yakin diklaim bahwa pisang organik memiliki lebih banyak nutrisi daripada pisang yang ditanam secara konvensional.
Profil nutrisi pisang konvensional dan organik juga bisa berbeda antar kebun. Faktor-faktor seperti tanah, ketinggian, dan suhu selama pertumbuhan dapat mempengaruhi komposisi akhir buah (7, 8, 9).
RINGKASAN
Baik pisang organik maupun konvensional adalah buah bergizi yang penuh serat, karbohidrat penambah energi, vitamin, dan mineral. Tidak banyak penelitian yang mendukung klaim bahwa pisang organik memiliki lebih banyak nutrisi daripada pisang konvensional.
Sumber: healthline.com/nutrition/organic-bananas
Baca Juga:
- Cara Membuat Raised-bed untuk Berkebun
- Jenis-jenis Pisang Unik
- 17 Makanan Terbaik untuk Penderita Hipertensi
Posting Komentar